Kutacane sebagai ibukota kabupaten Aceh Tenggara merupakan pusat informasi wisata bagi seluruh wisatawan yang berkunjung. Pusat kota berada di kecamatan Babussalam dengan jarak tempuh dari kota Medan Sumatera Utara sekitar 240 km, dan dari kota Banda aceh sekitar 850 km. Perjalanan ke Kutacane dapat ditempuh melalui jalur darat dan jalur udara.
Read the rest of this entry…
one
Kota Takengon yang berada di dataran tinggi Gayo, merupakan kota tujuan wisata di Nanggroe Aceh Darussalam. Keindahan alamnya seperti tersembunyi karena berada di tengah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Read the rest of this entry…
none
Sabang merupakan sebuah Kotamadya yang terdiri dari beberapa pulau dengan objek wisata yang masih sangat terjaga kealamiannya, mulai dari gunung, danau, pantai, laut, terumbu karang, serta hutannya masih terkesan sangat natural. Kesan alami itu memang sengaja dijaga sebagai objak yang berharga bagi daerah tersebut. Sabang memiliki luas 156,3 km² dengan Read the rest of this entry…
12 com
Kota Subulussalam adalah sebuah kota di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia. Kota ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2007, pada tanggal 2 Januari 2007. Kota ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Singkil. Kota Subulussalam dengan jarak tempuh sekitar ± 14 Jam dari Banda Aceh ini memiliki banyak tempat Read the rest of this entry…
2 com
Kota Banda Aceh adalah salah satu kota sekaligus ibu kota Aceh, Indonesia. Dahulu kota ini bernama Kutaraja, kemudian sejak 28 Desember 1962 namanya diganti menjadi Banda Aceh. Sebagai pusat pemerintahan, Banda Aceh menjadi pusat segala kegiatan ekonomi, politik, sosial dan budaya. Selain itu juga Banda Aceh menyediakan banyak tempat wisata yang menarik yang dapat anda dikunjungi, diantaranya:
1. Mesjid Raya Baiturahman
Mesjid Raya Baiturahman
Mesjid Raya Baiturahman yang terletak di pusat kota Banda Aceh yakni di Pasar Aceh merupakan mesjid kebanggan masyarakat Aceh.
Sejarah mencatat pada jaman dulu ditempat ini berdiri sebuah Mesjid Kerajaan Aceh. Sewaktu Belanda menyerang kota Banda Aceh pada tahun 1873 Mesjid ini dibakar, namun untuk meredam kemarahan rakyat Aceh pada tahun 1875 Belanda membangun kembali sebuah Mesjid sebagai penggantinya yang berdiri megah saat ini.
Read the rest of this entry…
8 com