Cut Mutia bernama lengkap Cut Nyak Meutia. Ia salah satu pahlawan nasional dari Tanah Rencong selain Cut Nyak Dien, Teuku Umar, Teuku Cik Di tiro dan tokoh lainnya. Seperti pejuang Aceh lainnya, Cut Mutia terkenal dengan keberanian, keteguhan jiwa dan daya juangnya. Beliau lahir di Pirak, Keureutoe, Aceh Utara tahun 1870 dan wafat di Alue Kurieng 24 Oktober 1910. Makamnya juga terletak di Alue Kurieng.
Read the rest of this entry…
none
Cut Nyak Dhien (ejaan lama: Tjoet Nja’ Dhien, Lampadang, Kerajaan Aceh, 1848 – Sumedang, Jawa Barat, 6 November 1908; dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia dari Aceh yang berjuang melawan Belanda pada masa Perang Aceh. Setelah wilayah VI Mukim diserang, ia mengungsi, sementara suaminya Ibrahim Lamnga bertempur Read the rest of this entry…
none
Aceh Jaya merupakan kabupaten baru sebagai hasil pemekaran dari kabupaten Aceh Barat. Sebelah utara kabupaten ini berbatasan dengan kabupaten Aceh Besar, sebelah barat dibatasi oleh Samudera Hindia, kemudian sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten Aceh Barat dan sebelah timur dengan kabupaten Pidie. Aceh Jaya beribukota di Calang, Read the rest of this entry…
none
Sekitar tahun 1904 kedatangan kolonial Belanda, hal ini tidak terlepas dari potensi perkebunan tanoh Gayo yang sangat cocok untuk budidaya kopi Arabika, tembakau dan damar.
3 com
Kabupaten Bener Meriah adalah salah satu Daerah Tingkat II di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dengan ibukotanya adalah Simpang Tiga Redelong. Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran Kabupaten Aceh Tengah yang terdiri atas tujuh kecamatan. Sebagai kabupaten yang masih sangat muda, mempunyai peluang besar untuk tumbuh dan berkembang Read the rest of this entry…
none
Aceh Selatan adalah salah satu kabupaten di Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia. Sebelum berdiri sendiri sebagai kabupaten otonom, Aceh Selatan adalah bagian dari Kabupaten Aceh Barat. Pemisahan Aceh Selatan dari Aceh Barat ditandai dengan disahkannya Undang-Undang Darurat No. 7 Tahun 1956 pada 4 November 1956.
Read the rest of this entry…
4 com
Wilayah bagian barat Kerajaan Aceh Darussalam mulai dibuka dan dibangun pada abad ke XVI Masehi atas prakarsa Sultan Saidil Mukamil (Sultan Aceh yang hidup antara tahun 1588 – 1604 M), kemudian dilanjutkan oleh Sultan Iskandar Muda (Sultan Aceh yang hidup tahun (1607-1636 M) dengan mendatangkan orang-orang Aceh Rayeuk dan Pidie.
Read the rest of this entry…
one
Sebelum dikeluarkan Undang-undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956, Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Besar merupakan daerah yang terdiri dari tiga kewedanaan yaitu:
1. Kewedanaan Seulimum
2. Kewedanaan Lhoknga
3. Kewedanaan Sabang
Read the rest of this entry…
none